Dua tahun lalu, Facebook ngeluarin kacamata pintar Ray Ban. Eh, sekarang namanya udah ganti jadi Meta. Kacamata pintarnya pun ikutan ganti nama jadi Ray-Ban Meta. Dulu, pas pertama kali coba, gue nggak yakin sih sama kacamata ini. Ray-Ban Stories keren sih, tapi kameranya biasa aja. Kayaknya lebih ke mainan gitu daripada sesuatu yang berguna buat banyak orang.

Setelah gue coba seminggu, kacamata terbaru mereka yang harganya $299 ini, ya tetep aja kayak mainan. Tapi, Meta udah upgrade beberapa fiturnya, ditambahin fitur keren kayak live streaming dan kirim foto tanpa pegang. Plus, sekarang ada asisten AI yang bikin jadi makin menarik. Walaupun masih ada masalah soal privasi, tapi dengan fitur baru ini, kayaknya lumayan worth it buat yang suka bikin konten atau yang udah biasa pake platform Meta.

Apa perubahan terbaru dari Ray-Ban Meta?

Mirip banget sama yang versi sebelumnya, kacamata pintar Ray-Ban Meta ini keliatannya dan rasanya lebih kayak Ray-Bans biasa daripada sebuah gadget. Keren sih. Meta udah bikin frame dan kotak casnya lebih ramping. Sekarang kotaknya mirip banget sama tas kulit coklat klasik Ray-Ban. Meskipun bentuk kacamata ini agak lebih gede dari kacamata biasa, tapi tetep enteng dipake, meskipun lama.

Model tahun ini udah nggak pake tombol daya lagi. Asik! Kacamata ini langsung nyala sendiri pas lo tarik dari kotak dan pake (meski kadang-kadang lo harus buka aplikasi Meta View dulu buat nyambungin ke HP lo).

Image by Karissa Bell for Engadget

Sekarang kacamata ini casnya pake nirkabel di bagian hidung, bukan di dekat engsel. Katanya sih, kacamata ini bisa tahan sampe empat jam dengan satu kali cas, dan kotaknya bisa ngecas sampe empat kali lagi. Setelah seminggu pake lumayan sering, gue nggak perlu ngecas kotaknya lagi. Tapi, gue pengen sih ada indikator baterai yang lebih jelas daripada cuma lampu depannya aja (aplikasi Meta View bisa nunjukin baterai kacamata dengan tepat, tapi nggak buat kotaknya).

Satu hal lagi yang gue kurang suka, cara cas barunya bikin agak susah buat ambil kacamata dari kotaknya. Harus agak ditarik dengan keras buat lepas dari kontak cas magnetiknya dan bentuk kotaknya yang tegak bikin gampang buat megang (dan noda) lensanya.

Design Kacamata yang jauh lebih keren

Generasi terbaru kacamata pintar ini ada yang model Wayfarer klasik, harganya mulai dari $299, dan juga model “Headliner” yang lebih bulat, harganya $329. Gue pilih yang model Headliner dengan warna biru “shiny jean”, tapi ada juga yang coklat dan hitam. Yang harus lo tau, warna “shiny jeans” dan “shiny caramel” agak tembus pandang, jadi lo bisa liat sedikit rangkaian dan teknologi di dalam framnya.

Warna-warna terang juga bikin kamera dan indikator LED di pojok atas setiap lensa lebih kelihatan daripada yang hitam. (Meta juga udah update softwarenya supaya kamera nggak bisa dipake kalo LED-nya ditutup.) Gue sih nggak masalah, tapi buat yang pengen tampak lebih low-key, frame yang hitam lebih bagus buat nyembunyiin teknologinya.

Menggunakan Teknologi Kamera dan Audio Terbaru Untuk Ray-Ban Meta

Kalau lo perhatiin dengan seksama frame yang tembus pandang, lo bakal lihat banyak peningkatan. Sekarang ada lima mikrofon di setiap pasang kacamata, dua di tiap tangkai dan satu di bagian hidung. Mikrofon tambahan ini juga menambah fitur audio “immersive” buat video. Kalo lo rekam video dengan suara dari berbagai sumber — kayak orang ngomong di depan lo dan orang lain di belakang lo — pas lo putar video itu lewat frame kacamata, lo bisa denger suaranya datang dari arah yang berbeda. Trik yang keren sih, tapi nggak terasa begitu berguna.

Namun, audio arah ini menunjukkan betapa kualitas suaranya udah meningkat banget. Speaker yang bukan tipe in-ear ini 50 persen lebih keras dan, nggak kayak generasi sebelumnya, nggak mendistorsi di volume tinggi. Meta bilang desain barunya juga mengurangi kebocoran suara, tapi menurut gue ini tergantung pada volume yang lo dengerin dan kondisi kebisingan di sekitar lo.

Gallery: Ray-Ban Meta smart glasses

  • Ray-Ban Meta smart glasses

Kualitas speaker open-ear kadang-kadang nggak sebagus yang kita harapkan, tapi ini fitur favorit di kacamata ini. Desainnya bikin kita tetap denger suara sekitar, lebih bagus dari earbuds biasa. Ini berguna pas jogging atau hiking.

Kualitas kamera di Ray-Ban Stories generasi pertama kurang oke. Gue senang Meta dan Luxottica ganti kamera lama dengan 12MP ultra-wide. Hasil fotonya sekarang lebih bagus, cocok buat sosmed. Tapi hati-hati buat yang punya rambut panjang, helainya bisa masuk ke frame foto.

Hasil Jepretan Kamera Ray-Ban Meta

Kamera juga punya beberapa fitur baru. Selain video 60 detik, lo sekarang bisa siaran langsung dari kacamata ke akun Instagram atau Facebook lo. Bahkan, lo bisa pake kontrol sentuh di samping kacamata buat denger likes dan komentar dari pengikut lo. Sebagai orang yang cuma pernah siaran langsung di Instagram sekali sebelum minggu ini, gue nggak pernah bayangin bakal pake fitur ini.

Tapi setelah coba, ternyata lebih keren dari yang gue kira. Siaran langsung dari kacamata lebih gampang daripada pegang HP, dan gampang pindah tampilan antara kacamata dan kamera HP bisa jadi keuntungan buat konten kreator. Meski gue masih jarang siaran di IG, kacamata ini mungkin bisa bantu kreator jadi lebih kreatif.

Fitur kamera baru lain yang gue suka adalah kemampuan foto langsung dan share ke kontak lewat WhatsApp atau Messenger (tapi bukan Instagram DM) cuma pake perintah suara. Walaupun gak bisa review foto sebelum kirim, ini cara yang lebih cepat dan praktis buat share foto.

Kesimpulan Review Kacamata Ray-Ban Meta

Kalau kamu gak nyaman dengan fitur-fiturnya, atau mau pake kacamata buat aplikasi non-Meta, mungkin lebih baik kamu hindari kacamata pintar Ray-Ban Meta ini. Walaupun foto dan video bisa diexport ke aplikasi lain, fitur-fitur utamanya lebih optimal di ekosistem Meta. Misalnya, kamu bisa hubungkan akun WhatsApp dan Messenger buat kirim foto atau pesan tanpa tangan, tapi gak bisa kirim SMS atau aplikasi lain (walau AI Meta bisa baca pesan masuk). Dan, kemampuan siaran langsung cuma buat Instagram dan Facebook, gak bisa platform lain.

Tapi kalau kamu seorang kreator atau sering banget di aplikasi Meta, ada banyak alasan buat coba kacamata generasi kedua ini. Dibandingkan Ray-Ban Stories dua tahun lalu yang seru tapi mahal, kacamata pintar Ray-Ban Meta seharga $299 ini terasa lebih bagus. Kualitas audio dan foto yang lebih baik bikin harganya lebih masuk akal, plus tambahan AI bikin kacamata ini terasa bakal terus berkembang, bukan cuma jadi gadget yang cepet usang.

Categorized in:

Tagged in: